Antibiotik, perlukah kita konsumsi? Apa efek negatifnya?

Anak kami demam, 38.3 C. Karena hari sudah larut malam, maka obat penurun panas kami berikan sebagai pertolongan pertamanya. Namun kami sadar, kami harus mencari tau akar masalahnya kenapa dia panas.

Esoknya baru papa dan mama tau, bahwa kemungkinan anak kami menderita radang tenggorokan. Bibir kering, tenggorokan merah dan untuk menelan terasa sakit.

Satu hal yang kami kuatir, biasanya kalau begini pasti dikasih antibiotik ama dokter. Apa tidak ada obat lain? Itu pikiran kami. Karena kami mendapat masukan dari teman yang dulu berobat di Singapura kalau antibiotik itu seharusnya tidak perlu diberikan jika sakit yang diderita tidak terlalu parah.

Ukuran parah atau tidak ini yang kebanyakan orang awam tidak tau. Yang papa dan mama tau adalah kalau sakit anak kami batuk dan pilek tanpa panas, biasanya karena mereka alergi sesuatu.

Belajar dari pengalaman papa
Papa ingat kalau sakit radang memang tidak enak, badan sedikit demam, efeknya kepala pusing dikit, mata berair juga. Kalau sudah begini, papa banyak mengkonsumsi jeruk (untuk vitamin C) dan apel, minum teh penurun panas, minum garlic untuk dewasa(extract bawang putih) + echinacea dan diberi obat hijau untuk tenggorokan. 2-3 hari kemudian biasanya menurun sakitnya dan besoknya bisa sembuh.

Namun untuk anak kecil yang tidak bisa bercerita dengan detail mana yang sakit, rasanya gimana dan kami juga tidak tau apakah ini hanya radang atau ada yang lain…. maka kami bawa kedua anak ini ke dokter.

Antibiotik lagi !

Benar kan…. antibiotik lagi! Papa dan mama putuskan untuk memberikan bagi anak kami yang berusia 2.4 tahun namun tidak untuk anak kami yang sulung.

Yang sulung kami beri banyak minum air putih, teh penurun panas, juice jambu merah, juice jeruk, garlic untuk anak (extract bawang putih) sebagai anti virus + echinacea sebagai penguat/imun.
Hasilnya… yang sulung masih tetap sedikit demam 1-2 hari… namun kami tetap berikan ,dan hari ke 3-4 baru baikan dan keesokannya sudah sembuh total. Lega sekali.

Papa dan mama senang sekali, ternyata memang benar nasihat dokter teman kami. Antibiotik itu hanya perlu jika keadaannya memang parah.

Sharing ini tidak menyarankan anda untuk tidak ke dokter, jangan salah paham. Cuman kami ingin sharing kalau anda sebagai papa dan mama cobalah untuk lebih kritis kepada dokter dan kepada obat yang diberikannya.

No comments:

Post a Comment