Bagaimana agar sabar terhadap anak?

Bila anda adalah salah satu orang tua, yakni papa dan mama yang ingin mendidik anak dengan kesabaran atau orang tua yang ingin punya kesabaran terhadap anak, itu adalah bagus sekali!
Dengan menyadari bahwa kesabaran itu diperlukan oleh orang tua dalam mendidik anak, anda sudah berada dalam jalur yang benar. Bagaimana selanjutnya?
Perhatikan saat anda menang atau kalah
Papa dan mama juga menyadari dan masih belajar untuk sabar terhadap anak-anak kami. Terkadang juga papa dan mama tidak dapat sabar, marah-marah kepada buah hati kami yang masih kecil.
Ada satu hal yang papa dan mama perhatikan, saat kami kalah yaitu saat kami tidak dapat menahan emosi dan marah kepada anak-anak kami adalah saat dimana kami ingin segala sesuatu berjalan sempurna dan kami menuntut anak-anak kami berpikiran yang sama.
Pikir kami… Seharusnya anak yang lebih besar bisa mengalah, seharusnya anak kalau sudah diberitau cepatlah menurut, seharusnya sesama saudara kandung tidak berkelahi… dsb dsb dsb
Kami terjebak dalam keadaan sempurna sebuah keluarga, sehingga disaat masalah terjadi dan kami merasa tidak mendapatkan apa yang sempurna, kemarahanlah yang meluap.

Namun ada satu hal yang papa dan mama perhatikan juga saat kami menang, yaitu saat kami dapat menahan emosi kami. Kami dapat membimbing anak yang sedang berkelahi sehingga keduanya mendapat pelajaran dan hukuman tanpa kemarahan dan emosi kami.

Saat itu adalah dimana kami sadar bahwa anak-anak kami itu tidak memiliki siapa-siapa di dunia ini, mereka cuman punya kami sebagai orang tua, mereka cuman punya kami sebagai papa dan mama yang memberi makan, papa dan mama yang memberikan perhatian, pujian dan bimbingan kepada mereka saat ini.

Saat seperti itulah kami dapat melihat dunia ini dari kacamata anak-anak kami… Ooh ternyata itu masalahnya cuman si kecil ingin pinjam mainan dan si kakak takut rusak mainannya, dan kami pun dapat lebih sabar dalam mengajarkan kepada si kecil bagaimana cara meminjam dan mengembalikan mainan bila sudah selesai dan kami pun dapat lebih sabar mendengarkan keluh kesah si kakak dan kekawatirannya.

Buat papa dan mama ingatlah, mereka tidak punya siapa-siapa lagi yang lebih kompeten selain anda sebagai orang tua dalam mendidik dan menyayangi mereka.

No comments:

Post a Comment